Penobatan PRA Luqman, Sesepuh Benda Kerep Angkat Bicara
CIREBON - Para pengasuh Pondok Pesantren di Kampung Benda Kerep menegaskan penolakan mereka terhadap penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon.
Salah satu sesepuh Pesantren Benda Kerep, Muhamad Ibnu Ma’isy mengatakan, para kiai di Benda Kerep telah mendapatkan cerita secara turun temurun bahwa Keraton Kasepuhan sudah tidak lagi dipimpin oleh sultan yang berasal dari trah keturunan Sunan Gunung Jati.
Sultan Matangaji dibunuh dengan cara ditusuk dengan kerisnya oleh seseorang yang dikenal sebagai Ki Muda.
Baca Juga:
- Dokter Muda Ditemukan Tewas di Kamar Kos
- Demi Video Tiktok, Sekelompok Wanita Cantik Ini Injak-injak Bendera Merah Putih
Ki Muda merupakan paman Sultan Matangaji dari garis ibu yang berasal dari Talaga. Setelah sebelumnya pihak Belanda tak berhasil membunuh dengan cara ditembak. Oleh pemerintah Belanda ketika itu, Ki Muda lantas diangkat sebagai polmak atau pejabat sementara pengganti sultan.
Takhta Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon seharusnya diberikan kepada saudara Sultan Matangaji, yaitu Pangeran Surya Negara. Namun hingga wafatnya, takhta tak juga diberikan kepada Pangeran Surya Negara.
Tonton video berikut:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: